Ahm mengundang kaum blogger untuk menguji produk baru mereka di sirkuit sentul kecil. Sirkuit yang mirip dengan Kenjeran ini di rancang untuk mensimulasikan kendaraan saat digunakan di jalan raya. Tikungan tajam tapi cepat (lebih oke dibanding kenjeran) plus kwalitas aspal yang cukup baik menambah suasana test ride makin menarik. Disini mbah menitik beratkan Power vs Weight Ratio terhadap rider dan tepat di samping mbha ada “Taufik Pedrosa” dimana P & W nya baik sekali.
CBR 150R … Enak banget dipake nikung! (Dibanding CBR250R)
CBR150R dirancang menggunakan sasis deltabox frame, beda dengan CBR 250R. Frame yang cukup rigid plus bobot kompak ternyata biker dengan tinggi 175 + 80kg dapat terakomodir cukup baik. Saat hard breaking gejala diving lebih minimal dibanding CBR250R. ini cukup mengagetkan. Yang jelas suara mesin sangat halus, gak peduli motor di geber di 8-9000 rpm. Shift up dan shift down kudu sering dimainkan, maklum torsi motor ini mini banget. Asal “klik” nya dapet seru juga 
Akselerasi dan Topspeed oke juga …
Mbah gak berharap banyak dengan akselerasi dan tenaga CBR 150R. Tetapi apa yang mbah dapat disini ? CBR 150R cukup lincah saat digeber hingga 85 km jam (speedometer) dan saat di rem pun demikian tidak ada gejala diving, bisa jadi karena CBR 150R dirancang memiliki setup suspensi yang lebih oke ketibang kakaknya. Belum lagi frame ala deltabox yang jauh lebih rigid ketibang CBR dan N250R. Sayang value for money CBR250R lebih baike dibanding CBR 150R
tidak ada gejala diving, bisa jadi karena CBR 150R dirancang memiliki setup suspensi yang lebih oke ketibang kakaknya. Belum lagi frame ala deltabox yang jauh lebih rigid ketibang CBR dan N250R. Sayang value for money CBR250R lebih baike dibanding CBR 150R
Tidak ada komentar:
Posting Komentar